Cerita Nesa Pekerja Migran Indonesia

Lama menjadi  PMI atau TKI (Tenaga Kerja Indonesia) tentu memunculkan banyak kenangan yang tidak terlupakan baik suka maupun duka. Sekarang, mari kita simak seperti apa cerita PMI dari Nesa mantan PMI Hongkong.

Seperti kebanyakan PMI lainnya, Nesa memutuskan menjadi PMI karena terdesak kebutuhan ekonomi. Keadaannya saat itu, membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Tidak pernah sekali pun ia berharap akan menjalani profesi tersebut, tapi melihat suami yang saat itu hanya menjadi petani kecil dan keempat anaknya yang masih bergantung padanya, membuatnya menjalani pekerjaan ini.

Mimpiku Tidak Terwujud Akibat Kondisi

Sejak muda, Nesa sangat menyenangi hobi memasaknya. Sampai-sampai ia memiliki mimpi bisa menjadi juru masak terkenal dan memiliki restorannya sendiri.

Sayang untuk mewujudkan mimpi tersebut, ia harus memiliki dana yang tidak sedikit. Belum lagi kebutuhan ekonomi keluarga yang sulit. Membuatnya harus menggugurkan mimpi tersebut.

Tidak berapa lama, ia pun menikah dengan seorang pria sederhana yang berprofesi sebagai petani. Namun kehidupan pernikahan tidak seindah yang ada di film-film, banyak cobaan yang justru ia rasakan. Terutama kondisi keuangannya yang gak pernah cukup.

Bagi Nesa, ia lelah dengan kondisinya saat itu. Sudah harus mengubur mimpi namun hidup tetap sulit dijalani.

Menyesal Tentu Pernah Tapi Anak Membuatku Pantang Menyerah

Nesa memiliki empat orang anak yang harus terus ia hidupi. Bagi Nesa, anak-anaknya selalu menjadi penyemangat hidupnya. Dengan hadirnya mereka ia jadi punya tujuan hidup, punya motivasi untuk lebih sukses dan menjadi ibu yang membanggakan.

Keputusan menjadi PMI pun, ia pilih agar anak-anaknya tidak pernah kelaparan, bisa belajar dengan baik tanpa harus memikirkan ekonomi keluarga.

Ia tidak mau, anak-anaknya kelak merasakan apa yang ia alami, tidak dapat mewujudkan mimpinya yang selalu saja ia sesali.

Pernah, Nesa merasa capek dan putus asa menjadi PMI. Selalu diomeli, jam kerja yang tidak pasti, hingga jauh dari orang-orang yang ia sayangi. Jika sudah mengalami rasa putus asa tersebut, jalan satu-satunya ia harus menelepon anak-anaknya. 

Mendengar anak bungsunya berbicara “Halo ibu, ibu sudah makan,” Nesa selalu merasa bahagia, anaknya tidak pernah lupa dan selalu menyemangatinya untuk tidak menyerah dengan pekerjaannya. Jika sudah  begitu, Nesa semakin semangat dan berharap ketika ia pensiun dari profesi PMI nanti, keluarganya tidak akan kesusahan lagi.

Bangga Anakku Lulus Berkat Usahaku yang Tidak Pernah Putus

Sepuluh tahun ia bekerja menjadi PMI, banyak hasil yang sudah Nesa dapati. Mulai dari tabungan berhasil terkumpul, bisa renovasi rumah ibu, hingga membangun toko sembako di depan rumah di kampung.

Tidak hanya itu, hal yang paling membahagiakan yang Nesa rasakan, ia berhasil melihat anaknya menyelesaikan seluruh pendidikannya. Kedua anak pertamanya berhasil di wisuda dengan predikat terbaik. 

Sungguh itu adalah momen bahagia yang tidak sangka akan Nesa rasakan. Kini Nesa sadar menjadi PMI ternyata bukan solusi terburuk namun bisa menjadi solusi terbaik yang pernah ia lakukan saat itu.

Tunggu, kisah PMI Luar Biasa lainnya hanya di YOURPAY Indonesia. Jangan lupa juga untuk follow media sosial YOURPAY.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *