Memiliki keluarga harmonis dan berkecukupan memang menjadi dambaan semua orang, termasuk juga Uum. Sayangnya, untuk mendapatkan keluarga dambaan seperti ini banyak hal yang harus Uum korbankan. Dan ini adalah kisah Uum seorang mantan PMI atau TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang berjuang untuk mendapatkan kebahagiannya.
Uum adalah seorang mantan pekerja migran yang telah bekerja selama kurang lebih 5 tahun. Keputusan menjalani profesi ini tentu bukan hal yang mudah. Harus meninggalkan anak, keluarga, dan lingkungan tempatnya tinggal lalu berpindah ke negeri orang yang bahkan budaya dan bahasanya belum ia pahami.
Namun, bagaimana lagi, sang suami sudah tidak bisa menjadi tempatnya bersandar dan berharap. Mau tidak mau, Uum harus berjuang sendiri, tetap tegar dan semangat demi dirinya dan hidup anaknya.
Kecewa Ditinggal Suami Menjadi Motivasi Untuk Lebih Baik Lagi
Bagi Uum pernikahan adalah hal yang sangat sakral, harus ia jaga hingga akhir hayatnya. Namun, siapa sangka pernikahan yang sangat Uum jaga selama bertahun-tahun ini harus ternodai dengan perilaku suami.
Sang suami pergi meninggalkannya bersama wanita lain membawa pergi anaknya. Sedih dan rasa kecewa terus memenuhi hatinya. Berbagai pikiran buruk kian berkecamuk di diri Uum.
Namun, Uum sadar, ia tidak mungkin terus meratapi sang suami yang telah meninggalkannya. Uum harus bangkit dan berjuang untuk dirinya dan anaknya. Bahkan Uum memiliki tekad tinggi untuk menjadi wanita yang sukses dan membuat sang suami menyesal meninggalkannya.
Pilihannya Menjadi PMI Tidak Pernah Disesali
Uum sadar mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup dan bisa ia tabung sangat sulit ia dapatkan di kampung halamannya. Bahkan tak jarang Uum harus mengambil beberapa pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Hingga tawaran untuk menjadi PMI di Hongkong pun datang. Banyak pertimbangan yang Uum lakukan sebelum memutuskan menjadi PMI. Ia sadar menjadi PMI membutuhkan mental yang kuat apalagi ia harus berhadapan dengan budaya dan bahasa yang belum pernah ia pelajari.
Namun kini sudah lima tahun sejak keputusan tersebut ia pilih. Banyak suka dan duka yang Uum alami, dicaci maki majikan, kesulitan uang, hingga rindu anak kerap membuat Uum sedih dan marah akan dirinya.
Namun, tekad Uum menjadi wanita sukses terus membangkitkan semangatnya. Hingga akhirnya tabungan Uum terkumpul dan kini ia kembali ke tanah air tanpa adanya penyesalan hanya ada rasa bangga dan berani di dirinya.
Kini Waktunya Memetik hasil yang Telah Ditanam
Setelah lima tahun bekerja Uum memutuskan untuk berhenti menjadi PMI, dari hasil jerih payahnya menjadi PMI kini Uum berhasil membangun rumah di kampung halaman, membuatkan toko kelontong untuk sang ibu, bahkan ia berhasil menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi tanpa bantuan uang mantan suaminya.
Bagi Uum perjalanan hidupnya amatlah susah, harus ditinggal suami, dan jauh dari anak tersayang. Tapi dengan keyakinan tinggi dan memiliki tujuan pasti membuat Uum semakin termotivasi untuk mewujudkan mimpi.
Sekarang Uum tinggal menikmati hasilnya sambil bekerja di salah satu rumah majikan barunya di Indonesia. Dengan lebih bahagia dan tenang tanpa perlu memikirkan kendala budaya dan bahasa lagi.
Jika kamu suka cerita Uum ini, yuk share cerita ini ke media sosial kamu. Dan ingin tahu kisah PMI lainnya? Tunggu, kisahnya hanya di YOURPAY Indonesia. Jangan lupa juga untuk follow media sosial YOURPAY.
- Facebook: Yourpay Indonesia
- Instagram: Yourpay_id
- Contact Media Yourpay untuk membagi cerita LUAR BIASA mu : 0813 8888 7860