Hidup di zaman sekarang, penting untuk memiliki personal finance yang baik, dengan begitu pola keuangan di masa depan jadi lebih terarah. Sebelum lanjut membahas personal finance. Penting buat kita mengetahui dahulu apa itu personal finance.
Personal finance adalah keuangan pribadi. Secara umum mempelajari personal finance adalah mempelajari cara mengatur atau mengelola keuangan pribadi. Untuk mengatur keuangan ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Simak pembahasan lengkap mengenai cara atur personal finance terampuh terutama untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di artikel berikut ini.
Cara Menyusun Personal Finance
Untuk memiliki personal finance yang baik maka perlu nih untuk menyusun polanya yang sesuai, mulai dari tujuan, bagaimana perencanaannya, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Tujuan Personal Finance
Tanpa adanya tujuan yang jelas, yang ada kita menjadi tidak konsisten. Maka dari itu penting buat kita memiliki visi dan misi personal finance yang baik.
Tujuan personal finance bisa dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka pendek seperti untuk liburan atau membeli barang yang diinginkan. Sedangkan jangka panjang, seperti untuk biaya pernikahan, membeli rumah, dana pendidikan anak, hingga biaya pensiun.
Perencanaan Personal Finance
Setelah kita memiliki tujuan yang pasti, berikutnya adalah membuat perencanaan yang matang. Dengan adanya perencanaan, proses penyusunan personal finance akan lebih terstruktur.
Misalnya, memisahkan biaya untuk pembayaran tagihan yang dilakukan tiap bulan, pembelian sembako, hingga biaya transportasi sehari-hari. Perencanaan yang jelas akan meminimalkan pengeluaran yang tidak penting.
Realisasi Personal Finance
Setelah menentukan tujuan dan membuat perencanaan, waktunya untuk merealisasikan personal finance tersebut. Realisasi ini harus dibuat sesegera mungkin, jangan sampai menunda, yang ada jadi lupa bayar tagihan dan malah terkena denda.
Realisasi ini harus dilakukan dengan disiplin agar pola pengeluaran tetap berjalan dengan rapi dan sehat. Sebisa mungkin hindari pengeluaran tidak terduga ya.
Evaluasi
Coba lakukan evaluasi personal finance di tiap akhir bulan dengan begitu kita tahu berapa pengeluaran yang sudah dilakukan. Apakah sudah sesuai perencanaan atau belum, apakah ada yang berlebihan atau tidak.
Lihat juga apa perencanaan yang sudah ditentukan membuat keuangan jadi lebih sehat atau justru bikin makin sulit. Jangan sampai perencanaan yang dibuat menjadi bumerang buat diri sendiri.
Bagaimana Strategi Mengatur personal Finance?
Berbicara cara atur personal finance, ada banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari pembuatan alokasi keuangan, menyusun prioritas, hingga penyiapan dana darurat. Dengan memiliki strategi yang jelas maka mengatur personal finance akan jauh lebih mudah.
Alokasikan Dengan Metode 50, 30, 20
Kita bisa mengalokasikan dengan metode 50, 30 dan 20. Dengan pembagian 50 persen untuk kebutuhan pokok harian hingga bulanan, seperti pembelian bahan makanan, biaya transportasi, listrik, dan sebagainya. Kemudian kita bisa mengalokasikan 30 persennya untuk keinginan. Keinginan yang dimaksud seperti jalan-jalan, makan di luar, atau apapun yang bisa membuat hati senang.
Terakhir, alokasikan gaji untuk tabungan dan juga investasi. Mau bagaimanapun juga menabung dan investasi amat penting kita lakukan karena tidak ada satu orang pun yang tahu seperti apa kondisi keuangan kita di masa depan. Menabung ini bisa kita lakukan untuk menyiapkan dana darurat sedangkan investasi untuk mempersiapkan finansial di masa depan, misalnya untuk biaya menikah, membeli rumah, membuka usaha, dan sebagainya.
Untuk pembagian alokasi ini bisa disimulasikan seperti berikut ini. Misalnya Santi mendapatkan gaji setiap bulannya sebesar Rp5 juta, maka kita akan mengalokasikannya menjadi:
Alokasi 50% | Kebutuhan pokok maupun pengeluaran wajib | Rp2.500.000 |
Alokasi 30% | Keinginan, seperti membeli baju, jajan, bersedekah, memberi keluarga | Rp1.500.000 |
Alokasi 20% | Menabung dan investasi | Rp1.000.000 |
Buat Catatan Keuangan
Untuk mendukung metode pengalokasian keuangan maka perlu untuk membuat catatan pengeluaran dan juga pemasukan. Dengan adanya catatan ini maka kita jadi tahu seperti apa kondisi finansial kita dan bisa membantu kita mengambil keputusan jika ada pengeluaran yang berlebihan bisa kita kurangi.
Menyusun Prioritas
Prioritas di sini artinya kebutuhan yang harus atau wajib dipenuhi berbeda dengan keinginan. Lebih tepatnya kebutuhan merupakan segala bentuk barang atau jasa yang kita butuhkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Sementara itu, keinginan adalah barang atau jasa yang kita anggap masih kurang. Selain itu sifatnya cenderung tidak mengikat kalau pun tidak dipenuhi pun tidak masalah.
Untuk menyusun personal finance, kebutuhan pastinya harus lebih dahulu dipenuhi baru disusul keinginan. Dengan begitu, kondisi finansial kita jauh lebih stabil dibandingkan jika memenuhi keinginan di atas kebutuhan.
Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat disiapkan jika suatu saat kita berada di situasi membutuhkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan darurat. Misalnya, ada keluarga yang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, dana darurat bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan ini.
Jika mengacu pada metode alokasi yang sudah kita jabarkan di atas, maka dana darurat sudah termasuk ke dalam kebutuhan 20 persen.
Batasi Utang, Tahan Diri Dari Godaan Cicilan
Tidak kalah penting untuk dilakukan yaitu tahan diri dari utang dan cicilan. Cara batasi utang bisa dengan mengontrol pengeluaran. Kalau pengeluaran sudah terkontrol maka kemungkinan besar mengajukan utang akan lebih kecil.
Manfaat Atur Personal Finance
Kalau dilihat-lihat menyusun personal finance memang butuh tanggung jawab, disiplin, dan pastinya kesabaran selama menjalankannya. Namun, percaya deh banyak manfaat yang akan kita dapat ketika menjalankannya.
Hidup Jadi Lebih Teratur
Hidup pastinya akan menjadi lebih teratur karena mengatur personal finance menuntut kita melakukannya secara konsisten dan diulang terus. Alhasil pengelolaan keuangan menjadi lebih rapi dan teratur sehingga tidak ada lagi namanya uang habis di tengah bulan karena semua sudah terplanning dengan baik.
Hidup Menjadi Lebih Tenang
Sebelum melakukan pengaturan personal finance, kita cenderung panik melihat uang cepat habis padahal pengeluaran bulan itu dirasa tidak terlalu banyak. Setelah melakukan pengaturan personal finance, kita jadi lebih tahu kenapa uang cepat sekali habis dan bisa merencanakan keuangan yang lebih baik. Kalau kita melakukannya secara rutin tiap bulan, pastinya hidup jadi lebih tenang dan nyaman.
Kalau sudah mengikuti pola atur personal finance di atas diiringi dengan penggunaan aplikasi keuangan yang terpercaya dan praktis pastinya urusan keuangan jadi lebih mudah.
Yourpay adalah aplikasi keuangan yang memberikan kepraktisan dan menjadi solusi untuk masyarakat Indonesia terutama pekerja migran dalam pengiriman uang ke sesama negara maupun luar negeri. Yourpay juga menyajikan fitur-fitur andalan untuk beli pulsa, kuota data, token PLN sampai bayar tagihan listrik pascabayar, PDAM, BPJS Kesehatan, dan juga cicilan.
Ayo pakai Yourpay dan ajak keluarga dan teman-teman untuk pakai juga. Download aplikasinya dengan klik ini -> https://yourpay.info/DownloadYourpay